Kamis, 13 Maret 2008

Alkitab

Tugas untuk Peserta
1. Sambil mempelajari tiap-tiap bahan, peserta diminta untuk membaca Buku berjudul “Dapatkah Alkitab Dipercaya?” karangan Fritz Ridenour yang diterbitkan BPK Gunung Mulia Jakarta.
2. Setiap anda menyelesaikan satu bahan pelajaran, maka anda diminta untuk memberikan tanggapan. Tanggapan dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan..
3. Setelah anda membaca buku tersebut dan menyelesaikan semua bahan pelajaran, anda diminta untuk memberi tanggapan tentang Apakah anda mau menerima Alkitab sebagai pedoman hidup anda?” Tuliskan tanggapan itu dalam lima lembar halaman dan kirimkan ke Pangkimsan@Yahoo.com
4. Selamat Belajar!

Minggu Pertama

A L K I T A B

Doktrin tentang Alkitab seringkali dianggap sebagai bagian pendahuluan dari Teologia sistimatika. Tetapi Doktrin Alkitab memiliki kedudukan yang penting. Hal ini disebabkan oleh keberadaan Alkitab yang merupakan dasar kepercayaan Kristen dan perilaku orang kristen. Di samping itu, Alkitab merupakan media yang digunakan Allah untuk membuat DiriNya dan kehendakNya akan diketahui umat manusia.

A. Isi Alkitab
Alkitab merupakan pesan Allah kepada manusia. Ia adalah perkataanNya (Ibr.1:1-2). Ia adalah firmanNya yang dibentuk oleh nafasNya (II Tim.3:16). Dari Alkitab, Allah mengatakan semua yang Ia pikirkan supaya umat manusia mengetahui DiriNya. Di samping itu, Allah memberi kita informasi tentang alam semesta, asal usul, maksud, dan kehancuran, yang manusia tidak dapat selidiki dengan berbagai cara (Ibr.11:3; I Kor.2:7-13).
Tema utama dari Alkitab adalah Tuhan Yesus Kristus, Allah menjanjikan Juru selamat (Luk.24:27, 44; Yoh.1:45; 5:39; Mat. 1:21; Kej.3:15). Karya penebusan Allah telah dinyatakan dalam Perjanjian Lama oleh para nabi (Yes.52:13-53:12) dan persembahan korban yang diatur dalam Kitab Imamat. Persembahan korban itu disempurnakan dalam Injil oleh kematian dan kebangkitanNya; dan berlaku bagi mereka yang menerimaNya seperti diungkapkan dalam Kitab Kisah Para Rasul serta dijelaskan dalam Surat-surat dan disempurnakan dalam Kitab Wahyu.

B. Bagian Alkitab
Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Alkitab kita menggunakan istilah “Perjanjian”. Alkitab sendiri tidak pernah menyebut dirinya sebagai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tetapi secara implisit, Ibrani 10:1 melukiskan konsep Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan perkataan “Di dalam Hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri”. Dalam Bahasa Inggris terdapat dua kata yang berarti perjanjian, yaitu Testament dan Covenant. Floyd H. Barackman lebih senang menggunakan Covenant daripada Testament karena kata “Covenant” menunjukkan suatu bentuk perjanjian antara Allah dan umatNya. Secara pengertian kata, kata “Covenant” memang lebih menunjuk pada suatu bentuk tulisan yang merupakan perjanjian. Sedangkan kata “Testament” menunjuk pada suatu pengakuan atau suatu perjanjian dengan Allah.
Pemakaian kata “lama” dan “baru” tidak boleh dimengerti dalam batasan waktu. Bahwa ada yang lama dan ada yang baru sehingga timbul konsep Perjanjian Lama itu usang dan tak perlu dipakai lagi.

1. Perjanjian Lama
1.1. Makna
Istilah “Perjanjian Lama” diambil dari Perjanjian Allah dan Israel di Gunung Sinai (Kel.19:1-8; 24:8). Istilah ini juga digunakan oleh orang Kristen karena statemen dari perjanjian dan sejarah hubungan Israel dengan Allah di bawah perjanjian. Pada periode 1446-430 BC, Perjanjian Lama berisi 39 buku.
1.2. Susunan
Susunan Perjanjian Lama kita yang terdiri dari 39 kitab, mengikuti susunan dari Septuginta dan Vulgate. Susunan itu adalah sebagai berikut: 1) Kategori Sejarah yang terdiri dari Kitab-kitab Legislatif yang terdiri dari Kitab Kejadian sampai Kitab Ulangan; dan Kitab-kitab Eksekutif yang terdiri dari Kitab Yosua sampai Kitab Ester. 2) Kategori Pengajaran yang terdiri dari Kitab-kitab Syair yang terdiri dari Kitab Ayub, Kitab Mazmur, Kitab Kidung Agung, Kitab Ratapan; dan Kitab-kitab Hikmat yang terdiri dari Kitab Amsal dan Kitab Pengkotbah. 3) Kategori Para Nabi yang terdiri dari Kitab-kitab Nabi Besar yang terdiri dari Kitab Yesaya, Kitab Yeremia, Kitab Yehezkiel, Kitab Daniel; dan Kitab-kitab Nabi Kecil yang terdiri dari Kitab Hosea sampai Kitab Maleakhi.
1.3. Nilai
Nilai-nilai yang terdapat dalam Perjanjian Lama sebagai berikut:
1. Perjanjian Lama merupakan Alkitab dari Tuhan kita Yesus Kristus dan para rasul (Mat.5:17-18; Luk.24:27; Kis.17:2).
2. Perjanjian Lama merupakan dasar dari Perjanjian Baru. Hal ini terlihat pada beberapa aspek sebagai berikut:
a) Ada pengajaran dasar seperti keesaan dan kesucian Allah (Ul.6:4; Yes.6:1-5; 57:15), penciptaan alam semesta (Kej.1), Kejatuhan manusia (Kej.3) dan dibenarkan karena iman (Kej.15:6).
b) Adanya nubuat tentang Tuhan Yesus Kristus yang digenapi dalam Perjanjian Baru (Mat.1:22-23).
c) Adanya rencana Allah bagi dunia ini, yang memuncak pada karya Kristus yang terlihat di Perjanjian Baru (Maz.2; Yes.2:1-5; Wah.19:11-20:15).
3. Perjanjian Lama berisi kekayaan yang menumbuhkan kesetiaan dan pertumbuhan rohani seperti Mazmur, kesaksian, dan hikmat (Rom.15:4; I Kor.10:11).

2. Perjanjian Baru
2.1. Makna
Perjanjian Baru menempatkan kembali Perjanjian Lama dari Hukum Musa (Ibr.10:9; 8:6-13; II Kor.3:6-14). Perjanjian Baru diprediksikan dalam Yeremia 31:31-34 dan telah memberi kuasa oleh kematian dan kebangkitan Kristus (Luk.22:20; Ibr.9:15). Bagian Alkitab ini tidak hanya berkisah tentang karya penebusan Kristus yang menjadikan Perjanjian Baru menjadi efektif, tetapi ia juga memperluas janji Allah kepada semua orang yang bertobat. 27 Kitab di Perjanjian Baru ditulis antara tahun 45 - 95 AD.
2.2. Susunan
Susunan 27 Kitab dalam Perjanjian Baru yang kita miliki mengikuti susunan Alkitab versi Septuaginta dan Vulgate. 4 Injil merupakan suatu koleksi yang disebut Injil. Tulisan Paulus disebut Surat-surat. Dalam Perjanjian Baru juga terdapat surat-surat yang ditulis oleh orang lain yang sering disebut orang-orang yang dekat dengan rasul. Kisah Para Rasul menjadi kitab yang menghubungkan antara Injil dan Surat-surat.
Susunan Perjanjian Baru sebagai berikut: 1) Kategori Kitab Sejarah yang terdiri dari dua jenis yaitu Sejarah dari Yesus (Kitab Matius sampai Kitab Yohanes); dan Sejarah dari gereja (KItab Kisah Para Rasul). 2) Kategori Kitab Pengajaran yang terdiri dari dua jenis yaitu pengajaran Paulus (Kitab Roma sampai Surat Filemon); dan Pengajaran Umum (Surat Ibrani sampai Surat Yudas). 3) Kategori Nubuat yang disebut Kitab Apokaliptik yaitu Kitab Wahyu.
2.3. Nilai
Nilai-nilai yang terdapat dalam Perjanjian Baru sebagai berikut:
1. Perjanjian Baru merupakan penggenapan dari semua yang dilukiskan oleh Perjanjian Lama dan diprediksikan dalam nubuat di Perjanjian Lama (Mat.5:17-18; Luk.18:31; 21:22; Rom.16:25-26).
2. Perjanjian Baru menunjukkan pendiri dan isi dari kekristenan (Luk.1:1-4; Yoh.14:6; 16:12-15; Ef.4:20-21; II Tes.2:15; II Pet.3:1-2).
3. Perjanjian Baru mengatakan bahwa orang berdosa akan diselamatkan dan dipulihkan hubungannya dengan Allah (Yoh.3:16-18, 36; Rom.3:9-26; Ef.2:1-10).
4. Perjanjian Baru menunjukkan kehendak Allah bagi umatNya (Gal.6:2).
5. Perjanjian Baru menunjukkan rencana Allah (Mat.16:18) dan kedatanganNya yang ke dua kali (Mat.24; Wah.4-20; II Tes.2).

Tidak ada komentar: